Lapisan kulit bumi sering disebut litosfer. Berasal dari kata litos artinya batu, sfeer atau sphaira artinya bulatan. Jadi litosfer adalah lapisan kerak bumi atau kulit bumi yang terdiri dari batu-batuanan yang keras dan tanah, sedangkan tanah itu sendiri berasal dari batuan yang melapuk. Batu-batuan pembentuk lapisan kerak bumi ini banyak mengandung mineral-mineral yang berbentuk kristal dan hablur. Selain itu ada juga beberapa jenis logam.
Permukaan
bumi memiliki kenampakan alam yang sangat beragam. Tidak hanya di permukaan,
tetapi di dalam bumi pun terdapat proses yang masih berlanjut sampai saat ini.
Kenampakan alam di permukaan bumi antara lain dipengaruhi oleh tenaga-tenaga
pembentuk muka bumi, baik yang berasal dari dalam bumi ( tenaga endogen )
maupun tenaga yang berasal dari luar bumi ( eksogen ). Tenaga tersebut
membentuk dan mengubah kenampakan alam yang ada. Hal itu berdampak pada bentang
dan aktivitas penduduk yang ada didalamnya.
Akibat dari
tenaga-tenaga endogen dan tenaga eksogen, terbentuklah relief-relief permukaan
bumi, baik di daratan maupun di dasar laut.
Pengertian
Relief.
Relief adalah bentuk kekasaran
permukaan bumi, baik berupa tonjolan, dataran, atau cekungan yang terjadi
karena adanya pengaruh tenaga-tenaga pembentuk muka bumi, baik tenaga endogen
maupun tenaga eksogen.
2. Jenis-Jenis
Relief
Relief dapat dibagi menjadi dua
bagian, yaitu :
a. Relief Darat.
Relief
daratan adalah bentuk kekasaran permukaan bumi, baik berupa tonjolan,
dataran, atau cekungan yang terdapat di wilayah daratan permukaan bumi. Relief
darat akan selalu berubah dari waktu ke waktu dan hal ini juga akan menyebabkan
perubahan pola hidup makhluk yang tinggal di permukaan bumi tersebut. Perubahan
bentuk permukaan bumi dikarenakan adanya tenaga endogen, yaitu tenaga yang
berasal dari dalam bumi. Dan juga tenaga eksogen, yang merupakan tenaga yang
berasal dari luar bumi.
Relief
antara daratan satu dengan daratan lainnya tidak sama, dengan adanya
relief daratan yang tidak sama, maka juga akan mempengaruhi kehidupan pada
suatu wilayah.
Adapun
macam-macam relief daratan di permukaan bumi adalah :
- Dataran Rendah.
Dataran
rendah merupakan suatu bentang alam tanpa banyak memiliki perbedaan ketinggian
antara tempat yang satu dengan tempat yang lain. Dataran rendah
diidentifikasikan sebagai relief daratan yang mempunyai ketinggian antara 0-200
m di atas permukaan laut. Di Indonesia banyak kita jumpai wilayah dataran
rendah yang terjadi dari hasil sedimentasi material ( tanah ) yang dibawa oleh
sungai-sungai ke muara. Oleh karena itu, daerah ini juga disebut dataran
alluvial. Misalnya, dataran alluvial di Sumatera bagian timur, jawa bagian
utara, Kalimantan barat, kalimanatan selatan, Kalimantan timur serta irian jaya
bagian barat dan utara. Di pulau-pulau lain juga terdapat alluvial, tetapi
ukurannya sempit. Daerah dataran alluvial memiliki penduduk lebih padat jika
dibandingakn dengan daerah pegunungan, karena dataran alluvial biasanya
merupakan daerah subur.
Bentuk muka
bumi berupa dataran rendah digambarkan menggunakan symbol area berwarna hijau.
Pewarnaan hijau tersebut dapat dipecah lagi menjadi beberapa tingkatan warna,
misalnya warna hijau untuk ketinggian antara 0-100m dan warna hijau muda untuk
ketinggian antara 100-200m di atas permukaan laut. Pada peta topografi, dataran
rendah dicirikan dengan penggambaran garis kontur yang jarang.
- Dataran Tinggi.
Dataran
tinggi (disebut juga plateau atau plato) diidentifikasikan
sebagai relief daratan yang relative landai dengan ketinggian antara 200-1000 m
di atas permukaan air laut. Dataran tinggi terbentuk sebagai hasilerosi dan sedimentasi. Beberapa dataran tinggi antara lain Dataran Tinggi
Dekkan, Dataran Tinggi Gayo, Dataran Tinggi Dieng, Dataran Tinggi Malang, dan Dataran Tinggi Alas. Dataran tinggi bisa juga terjadi oleh bekas kaldera luas, yang tertimbun material dari lereng gunung
sekitarnya. Dataran tinggi dari kategori terakhir ini antara lain adalah Dataran Tinggi Dieng di Jawa Tengah.
Dataran
tinggi digambarkan dengan menggunakan symbol area kuning atau
cokelat muda. Pada peta topografi, penggambaran dataran tinggi digambarkan
dengan garis kontur yang agak jarang, namun memiliki angka penunjuk kontur yang
besar ( antara 200-1000 meter ).
3. Kawasan
Pegunungan atau Perbukitan.
Pegunungan merupakan kumpulan atau
barisan gunung. Kawasan pegunungan diidentifikasikan sebagai daratan yang
memiliki kemiringan lereng yang relative lebih besar bila dibandingkan dengan
dataran dan mempunyai ketinggian di atas 1000 meter. Adapun perbukitan adalah
daerah dengan kondisi sama dengan pegunungan, namun memiliki ketinggian yang
lebih rendah ( antara 200 sampai 300 meter ). Karena kemiringan lerengnya
yang relative besar, maka kawasan ini bila digambarkan dengan peta kontur akan
memiliki garis-garis kontur yang relative rapat satu sama lain. Adapun pada
peta umum, kawasan ini digambarkan dengan symbol area berwarna cokelat.
Di Indonesia terdapat beberapa
deretan pegunungan, yaitu:
- Deretan pegunungan Sunda, yaitu deretan pegunungan yang berjajar dari Pulau Sumatera, Jawa, Nusatenggara, Maluku Selatan dan berakhir di Pulau Banda.
- Deretan Sirkum Australia, yaitu deretan pegunungan yang berjajar dari Australia, ujung timur Pulau Irian, masuk melalui bagian tengah Irian dengan puncak tertinggi Jayawijaya.
- Deretan pegunungan Sangihe, yaitu deretan pegunungan yang membujur dari Kepulauan Sangihe (Sulawesi Utara), masuk ke Minahasa, Teluk Gorontalo (dengan Gunung Una-Una yang sering meletus) hingga Sulawesi Selatan.
- Deretan Pegunungan Halmahera, yaitu deretan pegunungan yang berderet mulai dari Pulau Talaut, Pulau Maju dan Tifor di Maluku Utara, masuk ke Halmahera serta Pulau Ternate dan Tidore, berbelok ke timur hingga Kepala Burung
- Deretan Pegunungan Kalimantan, deretan ini bermula dari Pulau Palawan (Filipina) kemudian masuk ke Kalimantan.
Gunung
merupakan bentuk relief muka bumi yang menonjol. Pada umumnya, memiliki
ketinggian di atas 1000 meter. Dalam peta, gunung digambarkan dengan symbol
segitiga berwarna merah untuk gunung berapi dan segitiga berwarna hitam untuk
gunung mati.
5. 2.Rawa,
danau, dan waduk
Rawa
merupakan wilayah daratan yang digenangi air, biasanya berada di daratan rendah
atau didaerah pantai. Adapun danau adalah daratan luas yang digenangi air,
sedangkan waduk adalah danau buatan. Danau dan waduk biasanya terdapat di
daerah dataran tinggi. Pada peta, danau dan waduk digambarkan dengan symbol
area berwarna biru. Sedangkan rawa digambarkan dengan area berwarna hijau
dengan garis putus-putus.
6. 3. Sungai
Sungai
merupakan jalur atau penampang yang dilalui oleh air dari hulu ke hilir. Pada
umumnya sungai memiliki mata air atau berhulu di kawasan pegunungan atau
dataran tinggi dan bermuara di lautan. Pada peta, aliran sungai digambarkan
dengan garis yang berkelok-kelok berwarna biru. Sementara itu, pada peta
kontur, sungai digambarkan dengan garis yang memotong pola kontur dengan arah
kontur membelok kearah hulu.
7. 4.Pantai
Pantai, adalah bagian dari darat yang
terdekat dengan laut. Garis pantai adalah garis batas antara laut dan darat.
Tepi pasir atau pesisir adalah bagian dari darat yang tergenang air ketika
pasang naik dan kering ketika surut. Daratan yang terletak di tepi laut disebut
pantai. Di daerah pantai dikenal berbagai bentuk muka bumi sebagai berikut :
- Teluk, yaitu laut yang menjorok ke daratan.
- Tanjung atau ujung, yaitu daratan yang menjorok ke laut. Ujung yang sangat panjang dinamakan jazirah atau semenanjung.
- Delta, tanah endapan di muara sungai.
- Gosong, pulau yang tergenang ketika laut pasang dan muncul ke permukaan ketika air laut surut disebut gosong (gosong pasir).
b. Relief Dasar Laut.
Relief dasar
laut adalah bentuk kekasaran permukaan bumi, baik berupa tonjolan atau
cekungan yang terdapat di wilayah dasar laut.
Berbeda
dengan relief daratan yang mudah digambarkan karena dapat dilihat dari atas,
relief lautan relative lebih sulit ditentukan. Pada umumnya, lautan digambarkan
dengan symbol area berwarna biru. Seperti juga halnya dengan wilayah daratan,
penggambaran warna tersebut juga dapat dibedakan menjadi beberapa tingkatan
warna berikut ini.
Pada
beberapa peta terdapat warna biru gelap untuk menunjukan letak suatu palung dan
warna putih kelabu untuk menunjukan perairan es. Terkadang juga terdapat tanda
4.255, artinya laut tersebut mempunyai kedalaman 4.255 meter.
Seperti
halnya bentuk muka bumi di daratan yang beranekaragam, bentuk muka bumi di
lautan juga beragam. Bedanya bentuk muka bumi di lautan tidak seruncing dan
sekasar relief di daratan. Keadaan ini akibat dari erosi dan pengupasan oleh
arus laut. Bentuk-bentuk muka bumi di lautan adalah sebagai berikut :
1. Landasan
Kontinen ( continental shelf )
Landasan
Kontinen ( continental shelf ) adalah wilayah laut yang dangkal di sepanjang
pantai dengan kedalaman kurang dari 200 meter, dengan kemiringan kira-kira 8,4%
atau sekitar 0o7’ atau 2m/km. Landas kontinen merupakan dasar laut
dangkal di sepanjang pantai dan menjadi bagian dari daratan. Contohnya Landas
Kontinental Benua Eropa Barat sepanjang 250 km kea rah barat. Dangkalan sahul
yang merupakan bagian dari benua Australia dan Pulau Irian, Landas kontinen
dari Siberia kea rah laut Arktik sejauh 100 km, dan Dangkalan Sunda yang
merupakan bagian dari Benua Asia yang terletak antara Pulau Kalimantan, Jawa,
dan Sumatera.
2. Lereng
benua ( continental slope )
Lereng benua
( continental slope ) merupakan kelanjutan dari continental shelf dengan
kemiringan antara 4% sampai 6%. Kedalaman lereng benua lebih dari
200 meter. Daerah ini meluas dari patahan beting sampai pada kedalaman
rata-rata 2 km. daerahnya curam dengan kemiringan rata-rata 40o17’
atau 1 : 2 sampai 1 : 40, dan mencakup luas 13% dari luas permukaan bumi.
3. Tanjakan
Kontinental.
Daerah ini
adalah transisi antara benua dengan samudra, mempunyai kemiringan 1 : 50 sampai
1 : 800 dengan rata-rata 1 : 150. Tanjakan continental merupakan tempat
pengumpulan sedimen yang berasal dari benua.
4. Dasar
Samudra, ( ocean floor ), meliputi :
A. Deep Sea
Plain, yaitu dataran dasar laut dalam dengan kedalaman lebih dari 1000 meter.
B. The
Deep, yaitu dasar laut yang terdalam yang berbentuk palung laut ( trog ).
Pada ocean floor terdapat relief
bentukan antara lain :
1. Gunung
laut, yaitu gunung yang kakinya berada di dasar laut sedangkan badan puncaknya
muncul ke atas permukaan laut dan merupakan sebuah pulau.
Contoh : Gunung Krakatau.
2. Seamount,
yaitu gunung di dasar laut dengan lereng yang curam dan berpuncak runcing serta
kemungkinan mempunyai tinggi sampai 1 km atau lebih tetapi tidak sampai ke
permukaan laut.
Contoh : St. Helena, Azores da
Ascension di laut Atlantik.
3. Guyot,
yaitu gunung di dasar laut yang bentuknya serupa dengan seamount tetapi bagian
puncaknya datar. Banyak terdapat di lautan pasifik.
4. Punggung
laut ( ridge ), yaitu punggung pegunungan yang ada di dasar laut.
Contoh : punggung laut Sibolga.
5. Ambang
laut ( drempel ), yaitu pegunungan di dasar laut yang terletak diantara dua
laut dalam.
Contoh : ambang laut sulu, ambang
laut Sulawesi.
6. Lubuk
laut ( basin ), yaitu dasar laut yang bentuknya bulat cekung yang terjadi
karena ingresi.
Contoh : lubuk laut sulu, lubuk laut
Sulawesi.
7. Palung
laut ( trog ), yaitu lembah yang dalam dan memanjang di dasar laut terjadi
karena ingresi. Palung laut terjadi karena adanya tabrakan antar lempeng (
subduksi ) yang sangat kuat antar lempeng-lempengnya.
Contoh : palung Sunda, Palung
Mindanao, Palung Mariana.
c. Kesimpulan:
Ø Permukaan bumi memiliki
kenampakan alam yang sangat beragam. Tidak hanya di permukaan, tetapi di dalam
bumi.
Ø Kenampakan alam di
permukaan bumi antara lain dipengaruhi oleh tenaga-tenaga pembentuk muka bumi,
baik yang berasal dari dalam bumi ( tenaga endogen ) maupun tenaga yang berasal
dari luar bumi ( eksogen ).
Ø Dari tenaga-tenaga
endogen dan eksogen tersebut dihasilkan relief-relief permukaan bumi.
Ø Relief adalah bentuk
kekasaran permukaan bumi, baik berupa tonjolan, dataran, atau cekungan yang
terjadi karena adanya pengaruh tenaga-tenaga pembentuk muka bumi, baik tenaga
endogen maupun tenaga eksogen.
Ø Relief terbagi menjadi
relief daratan dan relief dasar laut.
Ø Relief daratan dibagi
menjadi Dataran rendah, dataran tinggi, kawasan pegunungan dan perbukitan,
gunung, danau, rawa, waduk, sungai, dan pantai.
Ø Relief dasar laut dibagi
menjadi Landasan Kontinen ( continental shelf ), Lereng benua (
continental slope ), Tanjakan Kontinental, dan Dasar Samudra, ( ocean
floor ).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar